Rabu, 28 Oktober 2009

APHTRI Melebarkan Sayap di Jawa Tengah dan DIY


Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Pengusaha Hutan Tanaman Rakyat Indonesia (APHTRI) untuk kawasan Jawa Tengah dan DIY akhirnya terbentuk. Asosiasi ini merupakan kumpulan para pengusaha yang konsen terhadap masalah kehutanan di Indonesia.
Ketua DPW APHTRI Jateng-DIY Ir Suko Risucianto menegaskan, pihaknya akan menggalakkan berbagai program yang berkaitan dengan lahan hutan kawasan hijau. Menurutnya, untuk wilayah Jateng-DIY, hutan yang seharusnya menjadi kawasan hijau telah banyak dialih fungsikan oleh masyarakat.
"Program pertama yang akan kami laksanakan ialah mencari seribu relawan atau voulenteer tiap kabupaten untuk penghijauan hutan yang masuk dalam kawasan hutan hijau," papar Suko dalam memberikan sambutan pengukuhannya sebagai ketua DPW APHTRI Jateng-DIY di Wisma Taman Eden 2 Kaliurang, Selasa (27/10).
Sementara itu, ketua DPP APHTRI, Ir Basaruddin Siregar SP menegaskan, program utama APHTRI ialah menghijaukan kembali hutan-hutan yang ada di Indonesia. Seperti diketahui, hingga saat ini banyak hutan di Indonesia yang telah mengalami kerusakan. "Saya mengharapkan, meskipun para pengurus APHTRI ini adalah para pengusaha yang biasanya berkutat di dalam Kota, namun harus berani untuk terjun ke dalam hutan guna melihat sendiri bagaimana sistem yang sedang berjalan. Sehingga kepekaan kita untuk menghijaukan hutan dapat terus terasah," terangnya.
Selain penghijauan hutan, APHTRI juga memiliki program beasiswa pendidikan bagi masyarakat tak mampu. Yakni dengan menyekolahkannya di jurusan perhutanan dan kelak diproyeksikan sebagai penerus program-program APHTRI. "Program APHTRI ini berkelanjutan, sehingga kami juga akan memberikan beasiswa pendidikan bagi generasi penerus untuk menindaklanjuti program asosiasi ini. Dengan demikian, program penghijauan akan terus bergulir hingga periode yang akan datang," tegas Bazarudin.
APHTRI ini sendiri resmi didirikan pada tanggal 7 Agustus 2009 di Jakarta, sebelumnya pada tanggal 4 Agustus 2009 telah dicanangkan oleh Menteri Kehutanan waktu itu, MS Ka'ban di Batam. Asosiasi ini diharapkan mampu menjadi payung untuk melestarikan hutan tanaman rakyat sekaligus jembatan antara masyarakat dengan pemerintah maupun instansi terkait. Hutan tanaman rakyat itu sendiri merupakan hutan produksi yang dibangun oleh perorangan maupun koperasi untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan. Sistem yang digunakan ialah sistem silvikultur dalam rangka menjamin pelestarian sumber daya hutan. (KRjogja.com)

Kamis, 01 Oktober 2009

Korban Gempa Sumbar Terus Bertambah


Gempa berkekuatan 7,6 pada skala rikter yang mengguncang daerah Sumatera Barat pada Rabu (30/9) petang telah memakan korban jiwa sebanyak 220 orang menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Jumlah korban diperkirakan masih terus bertambah karena hingga kini ribuan orang masih terhimpit di sejumlah reruntuhan bangunan, di antaranya di wilayah Marapalam Padang, reruntuhan Adira Finance Sawahan, reruntuhan ruko di Sawahan, reruntuhan ruko di Simpang Haru, di mesjid Nurul Imam Padang, Apotik Sari depan Nurul Imamn, Gedung Gama, BII sudirman, PT. AGD di Bypass Padang.
Catatan BNP, sebanyak 144 orang meninggal dunia di Kota Padang, 62 orang di Kabupaten Padang Pariaman, dan 14 orang di Kota Pariaman. Jumlah korban luka berjumlah sedikitnya 168 orang, sebagian telah dievakuasi ke rumah sakit.
Selain menyebabkan korban jiwa, itu juga menyebabkan sejumlah gedung bertingkat di kota Padang rusak berat. Jumlah kerusakan rumah yang telah terdata sebanyak 32 unit, yaitu 20 unit rusak berat dan lima unit ambruk di Tunggul Hitam, tiga unit ambruk di Komplek Bumi Minang Korong Gadang dan empat unit ambruk di Komplek Taruko I.
Jalan raya juga rusak di sejumlah titik di Kota Padang, di antaranya di Bungus Teluk Kabung, dan terjadi pula kebakaran di sejumlah titik di Kota Padang, di antaranya di arah Pasar Raya Padang.
Saat ini Bandara International Minangkabau dan Bandar Udara Tabing Padang terlah dapat beroprasi kembali saat ini yang sebelumnya sempat ditutup. (wan)